Kamis, 10 Maret 2011

Taring Kecil itu Tumbuh Perlahan

Taring kecil itu tumbuh perlahan,

mengoyak mimpi semu, membuka luka sang waktu

setiap sisinya saling bercumbu, meraung siap menerkam

bertanya lepaskan kerinduan desiran angin

angkara melepas tatapannya

mentari hanya diam

rembulan kembali ke peraduan, bersembunyi dibalik tirai tirani

bintang hanya membeku saling pandang



Taring kecil itu tumbuh perlahan,

bercengkerama malam, siang pun cemburu.

pelita maya berkejaran saling sikut, lalu berontak

mimpi terpental, nafsu melilit wajah beku

kunang-kunang kehilangan cahaya

sendi-sendi galau merobek benteng, membakar,

anyaman-anyaman kecewa merajut setiap jengkal.



Taring kecil itu tumbuh perlahan,

lalu meretas makna setiap hurup yang mengalir menjadi debu-debu sajak.





Samarinda, 6 Maret 2011

Tidak ada komentar:

silahkan tempatkan kode iklan, banner atau teks disini