Jumat, 16 April 2010

Layar-layar Cinta

Malamku kini enggan tidur seperti biasanya,
bayang-bayang rrembulan menyatu dalam jiwa merindu,
menangkap kerling mata Sang Pencinta,
merenung dalam pangkuan Sang Pujangga.

Siangku kini enggan melangkah bersamanya,
gelombang terik membekukan jiwa syahdu,
menekan ego sayap-sayap Sang Cakrawala,
menatap sunyi wajah Sang Arjuna.

Soreku kini enggan merayu dirinya,
bidadari yang lama nurani menyatu,
membisikkan damai dalam relung Sang Brahmana,
memuja kata Sang Penyapa.

Senjaku kini terbaring menatap hati,
menunggu secercah buaian kekasih-Nya.

Samarinda (Kampus), 26 Maret 2010

Tidak ada komentar:

silahkan tempatkan kode iklan, banner atau teks disini