Jumat, 16 April 2010

Pujangga, Pangeran, dan Pemuja

Didedikasikan untuk Para Pecinta Yang Hatinya Tak Pernah Merasakan Cinta.

Malam-malam membayangi siang.
Siang hanya termenung menanti Sang Bidadari.
Senyumnya mulai terlihat kini, senyum yang lama membeku.
kerling mata, gemulai tubuh, berurai deburan gelombang cinta suci,
cinta yang lama membisu.

Pujangga
kata-kata bertebaran memercikkan kehangatan,
kehangatan yang dinanti para pecinta.
Nurani berperang mempertahankan benteng Qalbunya.
menahan serangan rayuan Sang Pujangga.

Pangeran
Titah sang paduka adalah kehormatanku.
Dayang-dayang mengerlingkan matanya,
melambaikan senyum-senyum nakalnya,
melenggak-lenggokkan tubuhnya,
memikat hati Sang Pangeran.

Pemuja
Hatinya berderai memandang kekasih merindu.
luapan air mata menyucikan jiwa-jiwa kering pecinta.
bermuara dalam Sungai Cinta Sang Nabi.
Cinta buih kepada gelombang.
Cinta debu kepada angin.
Cinta hamba kepada Sang Pencipta.
semuanya menjadi Pemuja.

Sang Pujangga Cinta,
Sang Pangeran Cinta,
Sang Pemuja Cinta.
Cinta Pujangga, Cinta Pangeran, Cinta Pemuja
Kepada Sang Pencipta.


Samudera Cinta, 17 Maret 2010

Tidak ada komentar:

silahkan tempatkan kode iklan, banner atau teks disini