Rabu, 19 Agustus 2015

Bidara Hati

Pelangi datang lagi.
Ada danau hati yang sedang keruh.
Bidadari mulai turun dari langit.
Kali ini, bidadari tak sendiri.
Bidadara pun dibawa serta.
Untuk apa?
Ada hati yang menguap.
Ada danau hati yang sedang keruh.

Pelangi datang lagi.
Warna-warni berbaris rapi.
Bidadari kembali ke langit.
Bidadara ditinggal sendiri.
Untuk apa?
Ada hati yang terbuai dalam sesak.
Senyum pun dititipkan.
Hati penuh terisi.
Bidadara pun bersemayam dalam buaian Sang Gadis.

Pelangi datang lagi.
Sudah waktunya keruh mulai larut.
Sudah masanya kegetiran pudar.
Sudah waktunya?
Sudah masanya?
Hati tak lagi sepi.
Ada Bidadara di Hati, yang bersemayam dengan nama-Nya.

Dedikasi:
Mba Vilda - Inhil, Riau.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Smoga bidadara ku..bidadara nya dan bidadari mu turun meniti pelangi..menetap dan tak kan pernah pergii..amiinn

Rizal Effendy Panga mengatakan...

Aamiin.. Ayoo mana tulisannya bu dokter nih hehehe. Tulislah meski bingung.. Boleh review buku yg dibaca atau menanggapi peristiwa atau perihal tertentu.. baik yg dilihat atau dipikirkan. Semangat untuk tulisannya. Dari pembaca setia.

Unknown mengatakan...

Hahaha..iya nii buntuu..buntuuui

silahkan tempatkan kode iklan, banner atau teks disini