ketika mata harus berkata,
Apa yang ingin kau katakan tentangku?
Kau boleh remuk redam, mungkin juga angkuh.
Sedikit khayalku, kau mau menerima sedikit nuraniku
Dulu, kau ku bungkam.
Agar suara tak pernah berani berdendang.
Jangan marah!
Itu ku lakukan agar aku tetap tegak berdiri.
Aku adalah warna
Yang menyeruak pada cahaya
Aku adalah gulita
Yang membekap sisa-sisa asa
Aku angkuh dalam naung-Mu
naung-Mu, sudah ku cari. Ku biarkan diri lebur, hancur.
Sehingga tinggal angkuh-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar