Minggu, 26 Juli 2015

==FASE==



10 tahun pertama,
Ketika matahari mengerlip manja
Sapa sambut mengiring tangis, berkelakar.
Mungkin ada tawa,
Atau diam terpaku di sudut kaku.
Seberkas senyum menggema mengiring azan.
Tangisku, tak berakhir duka.
Wajah-wajah menggambar samudera suka.

10 tahun kedua,
Kenakalan mulai merayu..
Keberanian mulai meragu.
Kebenaran mulai melayu.
Kesakitan mulai mendayu.
Kesedihan mulai mengharu.
Kelalaian mulai mengadu.
Pesona-pesona merayu, meragu, melayu, mendayu, mengharu, dan mengadu.
Alam sudah mulai tercabik menahan kebebasan. Semua hanya semu.

10 tahun ketiga,
Hiruk pikuk waktu sudah mengganggu.
Pemburu mulai menyaru, dendam.
Benci. Terlanjur jatuh cinta.
Mungkin dia “iri dengki” karena waktu sedang enggan.
Sudah terlanjur berwaktu, sedangkan pesona kabur menebar.
Pikir dan rasa bergandengan.
Sesekali terlepas, mungkin ingat, mungkin tidak.
Sudah berumur, katanya.
Tapi, kau lirik dengan malu.
Bibir terangkat, dahi tertekuk.
Sudah lupa atau pura-pura lupa?

10 tahun keempat,
Aku tidak tahu karena aku belum tahu.
Tapi aku ingin tahu, seperti mauku.
Namun, mauku tak seperti mau-Mu.
Mungkin hanya mau-Mu yang terjadi.
Namun, Aku sedikit malu.
Tapi, izinkan aku duduk dalam mau-MU.
Aku belum tahu karena aku tidak tahu.

Samarinda, 26 Juli 2015




Tidak ada komentar:

silahkan tempatkan kode iklan, banner atau teks disini