Jumat, 23 Maret 2012

Dokumentasi Petualangan II

Hari-harimu akan lebih bermakna, jika kau berani berpetualang. Namun, jika kau takut tersesat, maka kau cukup berpesiar saja. Tentukan kapan kau berangkat dan kapan kau akan kembali. Dulu, seseorang berkata kepadaku, "Jika, kau memulai untuk pergi ke suatu daerah untuk pertama kali, maka kau akan bepergian ke banyak daerah berikutnya. Jika, kau sudah memulai untuk pergi ke luar negeri, maka kau akan bepergian ke banyak negara di dunia." Tentukan hari-harimu, semua akan menjadi nyata, jika keyakinan ada dalam hatimu! Puncak Gunung Nui, Paser, Kalimantan Timur
Di depan Kantor PT Semen Gresik, Jawa Timur
Hutan Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur

Dokumentasi Petualangan I

Foto-foto Petualangan ini menggambarkan kepadaku, Setiap tempat itu unik. Setiap tempat memberikan pembelajaran berbeda. Jika kau tahu dunia luar ternyata lebih besar, kau tidak akan berdiam diri duduk manis termangu di beranda rumah, beranda organisasi, beranda pekerjaan, dan beranda-beranda lain yang saat ini kau nikmati. Setiap perjalanan memberikan petualangan baru. Waduk di Blitar (Latar: Gunung Semeru)
Pasar Terapung, Banjarmasin
Pulau Kembang, Banjarmasin
Pulau Kembang, Banjarmasin
Air Tejun Patukuki, Pulau Peling, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah
Gunung Merapi, Jogjakarta
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Air Terjun Sedudo, Nganjuk, Jawa Timur
Pantai Lombang, Sumenep, Madura

SELAYANG TANYA

Hai, kawan. Apa kabarmu? Kamu selalu menjawab, “Baik, sehat, atau apa sajalah yang penting menggambarkan kondisi terbaikmu saat pertanyaan tersebut meluncur. Bukankah demikian? Sekarang, mari kita jujur. Ketika pertanyaan yang menanyakan kondisi kita, kita sering mengalami hal sebaliknya: kesepian, kerinduan, kekesalan, atau banyak hal yang membuat hati kita gundah. Mari kita coba renungkan! Apa yang membuat kita harus menutupi semua itu dari orang yang bertanya kepada kita. Tepat. Jawaban kita yang baik berguna untuk memberikan ketenangan bagi sang penanya. Apa yang terjadi dengan kebohongan yang kita lakukan selama ini. Apakah kebohongan yang kita lakukan adalah salah? Untuk melihat kondisi ini, kita tidak hanya melihatnya dari satu sudut pandang saja. Mengapa? Jika kita hanya melihat dari jawaban yang kita berikan, alangkah menakutkan. Ternyata banyak dosa yang kita perbuat tanpa kita sadari. Setiap orang berdosa karena membohongi orang-orang yang bertanya padanya. Hal ini bisa menjadi lebih dramatis karena seseorang sangat tega membohongi orang-orang yang mencintainya atau dicintainya. Salahkah? Sebagai contoh, ketika seorang ibu bertanya kepada anaknya, “Bagaimana kabarmu di sana?” Setiap orang akan menjawab dengan jawaban terbaik agar ibunya tidak merasa khawatir. Sementara, kadang-kadang jawaban yang kita persembahkan kepada ibu kita bertolak belakang dengan keadaan kita yang sebenarnya. Dosa pertama kita, berbohong kepada ibu kita, dosa kedua, kita berbohong pada diri sendiri. Pertanyaan berikutnya, jika kita jujur menyampaikan kondisi kita yang sesungguhnya terjadi. Apakah kita bisa dikatakan sebagai anak yang berbakti. Kita mengatakan kesedihan, kegalauan, keresahan, kesukaran, kesulitan, dan lain-lain. Naluri seorang ibu tentu tidak akan membiarkan anaknya hidup dalam penderitaan. Beban pemikiran yang Ibu alami sebagai akibat jawaban jujur kita. Lantas, apakah kita bisa dikatakan sebagai anak yang berbakti. Kawan, kembali lagi pada sebuah pilihan. Sebuah ungkapan yang sering kita dengar Ibarat memakan buah simalakama, tidak dimakan ayah mati, dimakan ibu mati. Setiap perjalanan dalam kehidupan, selalu saja ada pilihan dalam kehidupan kita. Orang-orang terdekat kita, ingin kita berbagi pemikiran dengan mereka. Berbagi tentang keindahan hidup, pengalaman hidup yang luar biasa yang menjadi inspirasi buat sesama. Setiap peribadi unik. Setiap pribadi terlahir sempurna, namun kesempurnaan lenyap seiring proses belajar kita untuk menjadi lebih sempurna. Pilihan-pilihan dalam kehidupan kita menuntun setiap sukses kita di masa mendatang. Pilihan yang tepat tak seharusnya menjadi presiden atau melakukan hal-hal besar. Pilihan tepat, mungkin berasal dari pilihan sederhana, kesederhanaan yang kuat terjalin, kemudian menjadi inspirasi. Inspirasi untuk semuanya. Jika ditanya, apa kbarmu hari ini? tentu kalian sudah punya pilihan. Bukan kebohongan lagi. Mengapa? Karena ketika orang terdekat kita bertanya, kita mampu mengondisikan diri kita dalam keadaan terbaik sebelum menjawab pertanyaaan mereka. itu bisa terjadi dalam hitungan jam, menit, bahkan detik. Seorang yang bersedih, namun bersyukur dia akan mencapai puncak terbaiknya. Kesedihan, kesulitan bukan musuh kita. Mereka kawan kita untuk membuat kita perkasa, membuat kita berbeda. Pengalaman-pengalaman kehidupan yang terlihat pahit, justru menjadi sebuah Kawah Candhradimuka untuk menegakkan kepala kita menantang kehidupan dunia. Kebohongan tak akan terjadi lagi karena kebohongan hanya terjadi pada orang-orang yang takut melihat dunianya. Jika kita mau sedikit melirik, entah ke samping kanan kita, ke samping kiri kita, lalu ke bawah kita, tentu kita tak akan pernah ragu untuk menatap ke atas kita dengan ungkapan syukur yang tulus. Apa kabarmu hari ini, Kawan! Tentu baik-baik saja dan selalu sehat. Senyumanmu memancar ke seluruh penjuru. Don’t cry! If you know, you are spesial. You will change your life to a good life. Kawan, katakan pada siapa saja dengan kejujuran dalam hatimu. “Hari ini, aku baik-baik saja. Aku bangga mengenalmu. Kau inspirasiku.” Sederet kata-kata yang membuat orang-orang di sekitar kita bahagia.

Rabu, 21 Maret 2012

Pandangan terhadap dunia pasti berbeda. Kematian dipandang dengan ketakutan, namun sebaliknya banyak yang memandang kedekatan dengan Sang Tuhan. Hati mereka kosong, namun sebaliknya banyak hati-hati yang berlimpah ruah bahkan terbuang begitu saja membanjiri orang-orang yang mencari hikmah. Ini pilihan kawan. pilihan yang sebenarnya tidak sulit. pilihan yang memang harus memilih, bukan sekadar terlihat eksotis namun gelap. Pohon-pohon kayu saja punya kebijaksanaan. Lahir dari sebiji bibit, kemudian bertumbuh dan terus bertumbuh. Helai-helai daun mulai mengalun menyentuh derai-derai angin, menciptakan harmoni kehidupan. Akar menghujam dalam, menusuk jantung bumi, bekejar-kejaran dengan jutaan akar. apakah hanya jutaan? tidak. Tak ada yang mau repot-repot menghitung jumlah akar di dalam tanah. apalagi harus menghormati akar yang meski saling tumpang tindih tak pernah merampas milik pohon yang lain. Kita manusia. Katanya manusia orang hebat. Seringkali, orang-orang besar berkata, segala hal yang besar hanya untuk orang-orang besar. orang kecil tak pernah tahu sesuatu yang besar meskipun hanya terlintas di pikirannya. kita penentu. memilih atau dipilih. suka atau tidak. =Man Jadda Wa Jadda (Barangsiapa bersungguh-sunguh, maka dia akan mendapatkan kesungguhan hatinya)=
silahkan tempatkan kode iklan, banner atau teks disini